Thursday, 12 November 2015

BERMAIN JIWA BAGIAN 2


MENGOLAH OTAK MENCARI JIWA

Membedah Otak

Sebelum saya bercerita lebih jauh tentang proses perjalanan spiritual lebih dulu saya harus menjelaskan apa sebetulnya otak itu. Spiritualitas erat kaitannya dengan pencapaian kesadaran, kesadaran selalu berhubungan dengan kondisi pikiran manusia. Otak adalah organ penting dari tubuh manusia yang berfungsi dengan proses berpikir dan mengambil tindakan. Manusia yang bertindak tanpa kesadaran sering dikatakan “dasar ngga punya otak...!” jadi ketika kita bertindak tanpa pertimbangan dan membawa kerugian bagi orang lain, kita harus menerima kalau ada yang mengatakan demikian...

Sejauh yang saya ketahui dari buku dan informasi dari luar, otak adalah organ yang luar biasa hebatnya. Hampir semua kendali tubuh manusia diproses dari dan lewat otak tadi. Sampai saat ini pun banyak ahli masih menyelidiki tentang keberadaan otak dan kemampuan yang bisa dioptimalkan dari salah satu organ manusia ini. Menurut para ahli otak terdiri dari batang otak (brainstem), system limbik dan neocorteks. Batang otak juga disebut sebagai otak reptile, di batang otak ini diproses kegiatan seperti pernafasan, denyut jantung, insting dasar perlindungan. Disebut naluri hewani mungkin karena memproses kegiatan dasar manusia yang sama dengan hewan. Batang otak inilah yang menciptakan kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, berkembang biak dan perlindungan.

Sistem limbic/ otak mamalia adalah bagian lain dari otak yang lebih berkaitan banyak dengan rasa atau emosi. Sistem limbic mengendalikan emosi, kinerja hormone, rasa haus dan lapar, kesenangan, seksualitas dan tempat berlangsungnya system memori manusia. Sistem limbic bekerja dibawah alam sadar, para ahli mengatakan bahwa dari bagian inilah manusia mempunyai kemampuan untuk berperilaku baik. Lalu apa neokorteks, neokorteks adalah bagian penting dari otak manusia. Neokorteks hanya dimiliki manusia, sehingga inilah yang menjadi ciri perbedaan antara manusia dengan hewan. Dengan neokorteks ini maka manusia bisa berpikir, hingga manusia mampu untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga manusia selalu berkembang dalam peradabannya.

Otak bekerja dengan dua cara yakni cara sadar (conscious) dan tidak sadar (sub conscious). Cara kerja sadar berarti bisa dikendalikan atau bisa kita sadari atau ketahui. Cara ini seperti ketika kita hendak mengerjakan sesuatu setelah kita melalui proses berpikir terlebih dahulu, karena ada proses itu tadi maka diri kita bisa mengendalikan tindakan kita. Cara non sadar adalah ketika suatu hal yang terjadi dalam diri kita tetapi berjalan tanpa kita pikir atau sadari proses terjadinya. Cara kerja sadar memberikan kemampuan diri kita untuk mengidentifikasi, membandingkan, menganalisis dan mengambil keputusan. Cara kerja non sadar memberikan kemampuan diri kita untuk memiliki emosi, kebiasaan, kepribadian, kreativitas, persepsi dan intuisi. Banyak fungsi tubuh kita yang bekerja tanpa kita sadari atau berproses secara non sadar. Cara kerja non sadar juga memberikan diri kita untuk memori jangka panjang.

Otak kalau dilihat dari atas bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kiri dan otak kanan.  Otak kiri banyak menjalankan fungsi yang bersifar logis, linier, rasional, sistematis dan detail. Otak kanan banyak berkaitan dengan fungsi yang berhubungan dengan rasa/emosi. Otak kanan menghasilkan imajinasi, intuisi, kepekaan dan membantu untuk mengatahui segala hal yang bersifat non verbal. Oleh karenanya otak kanan bekerja secara acak, tidak teratur dan menyeluruh. Otak kanan jugalah yang memberikan kita kemampuan untuk menikmati hal hal yang berkaitan dengan seni seperti musik, lukisan dll.

2. Mengolah Otak Mencari Jiwa

Tadi secara singkat saya sudah coba jelaskan secara singkat tentang apa itu otak. Menurut saya, kunci mengolah spiritualitas bergantung pada fungsi otak. Spiritualitas adalah tak lain suatu proses mengoptimalkan fungsi otak manusia untuk mencapai kesadaran. Otak adalah organ tubuh manusia yang sangat istimewa dan penuh keajaiban, bukan dalam arti mengecilkan fungsi organ yang lain tapi semua fungsi tubuh diproses dari dan melalui otak kita. Sampai kinipun para ahli tak henti henti melakukan penelitian tentang otak, sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan manusia untuk menjadi lebih sempurna.

Kalau pikiran berasal dari otak, lalu bagaimana dengan perasaan? Orang mengatakan otak untuk berpikir dan hati untuk merasakan, kalau kita sedih pasti kita mengatakan “hatiku sedih...bukan otakku sedih..”. Kalau orang putus cinta maka ada istilah patah hati bukan patah otak. Kita tahu bahwa hati adalah organ yang terkait dengan pencernaan, tidak ada kaitan dengan perasaan. Ketika orang mengatakan hatiku deg-degan sambil memegang dada karena memang yang terasa berdegup jantung bukan hati. Jadi biar kita tidak salah pengertian sebetulnya bahwa semua pikiran dan perasaan adalah berasal dari otak bukan dari hati atau jantung, mungkin banyak melambangkan perasaan dengan jantung hati tetapi ini sekedar perlambang bukan fakta sebenarnya.

Penelitiaan tentang cara kerja otak menghasilkan gambaran bahwa otak bekerja secara sadar hanya 12% dan sebanyak 88% sisanya bekeja secara non sadar dalam kehidupan manusia sehari-hari. Entah bagaimana para ahli mengukur hal tersebut tetapi menurut saya masuk akal dan mungkin ini sebabnya kita perlu mendalami spiritualitas agar kita lebih mampu meningkatkan kesadaran dalam aktivitas hidup. Otak bekerja sadar berarti kita ikut berperanan sebagai pengendali dari setiap tindakan/keputusan yang kita ambil. Sisa prosentase sebesar 88 persen tadi berarti bahwa kita lebih banyak menggunakan bagian otak reptil dan otak mammalia kita dibanding otak manusia. Kedua bagian otak baik reptil maupun mammalia memang lebih banyak berproses dibawah kondisi non sadar. Tapi tak apalah mungkin sedikit sudah menunjukkan bahwa kita memang berbeda dengan binatang, mungkin hanya para ilmuwan atau orang pintar yang bisa mempergunakan kesadaran di atas rata rata 12%.

Otak juga bisa dibagi menjadi 2 bagian besar yakni otak kiri dan otak kanan. Pada dasarnya kedua bagian otak ini bekerja bersamaan, walaupun dalam beberapa kasus yang spesial ada beberapa manusia dengan kemampuan khusus bisa mengistirahatkan salah satu ketika mempergunakan kemampuannya tersebut. Otak kiri berhubungan dengan fungsi logis yang menghasilkan pikiran. Otak kanan berhubungan dengan emosi/perasaan. Otak kanan juga adalah tempat memproses segala hal yang berhubungan dengan kreativitas dan imajinasi, selain itu kita juga mendapatkan intuisi dari bagian otak kanan ini. Intuisi adalah kemampuan memahami sesuatu tanpa penalaran rasional dan intelektualitas.atau pengetahuan yang datang langsung atau seketika tanpa kesadaran.

Selama ini kita lebih banyak menggunakan fungsi otak kiri tetapi lupa memberikan porsi yang seimbang bagi otak kanan. Hal ini juga terjadi karena pola pendidikan masih menitikberatkan pada pendekatan pada kemampuan fungsi otak kiri tadi. Otak kanan berfungsi lebih banyak ketika kita masih usia anak anak, setelah lebih besar dan bertambah umur dalam proses belajar akhirnya kita lebih banyak menggunakan otak kiri. Akhirnya kita tercetak menjadi orang yang logus dan hanya percaya pada sesuatu yang nalar, sementara kita tidak pernah lagi mendalami potensi kreativitas dan imajinasi kita yang tidak terbatas. Efek negatif lain adalah kita kurang kontrol atas segala emosi dan perasaan kita.

Problem utama dalam mengolah spiritualiras adalah kendali akan pikiran dan perasaan. Pada saat tertentu kita tidak bisa lagi membedakan mana pikiran dan mana perasaan.Bisa jadi hasil pikiran anda sebetulnya sudah tepat tetapi karena terbawa perasaan, anda menjadi salah mengambil keputusan. Pada kondisi ini anda terbawa menjadi obyek dari produk pikiran dan perasaan anda sendiri. Menurut saya pikiran adalah sesuatu yang bisa anda urai kembali karena bersifat logis dan sistematis, sedangkan perasaan adalah suatu kondisi yang tidak bisa anda ungkapkan dengan kata kata. Pada saat anda kehilangan kendali atas pikiran dan perasaan ini maka anda tidak dalam kondisi yang disebut dengan kesadaran. Semuanya sudah campur aduk menjadi benang kusut yang sulit sekali untuk diurai.

Otak kita sangat cerdas. Otak mempunyai sistem memori jangka panjang dan jangka pendek. Apapun yang tertangkap oleh panca indera kita akan direkam semua dalam memori otak. Bagian yang ditangkap panca indera dengan fokus atau perhatian akan tersimpan dimemori jangka pendek sedangkan yang tidak anda perhatikan akan tersimpan dalam memori jangka panjang. Mungkin anda pernah mengalami hal seperti ini, ketika anda pernah berkunjung ke suatu tempat dengan kendaraan pada suatu waktu tanpa sadar otak anda merekam proses perjalanan anda semua sekalipun anda tidak perhatikan, hingga setelah sekian lama berlalu dan anda mungkin sudah lupa, anda kebetulan menuju ke tempat tersebut dan sekalipun sudah banyak perubahan di lokasi sepanjang perjalanan tetapi perasaan anda seperti mengenali beberapa bagian yang dulu pernah anda lewati.Saya juga pernah membaca buku tentang riset memori bawah sadar dari seorang profesor yang dihipnotis kemudian ditanyakan tentang jumlah pohon yang ia lewati selama perjalanan dari rumah menuju universitas tempat ia mengajar dan ajaibnya, si profesor bisa menyebut tepat jumlah pohon yang ia lewati.

Demikian dalam proses hidup kita, semua kejadian terekam semua dalam otak kita. Setiap kali kita belajar sesuatu yang baru atau mengerjakan sesuatu dan kemudian berulang berulang maka secara otomatis otak mengendapkan semua dalam otak kita. Endapan ini makin lama makin menebal dan campur aduk sehingga akhirnya tanpa sadar kita terbentuk menjadi mahluk sesuai komposisi endapan dalam memori otak kita. Komposisi endapan tadi akhirnya menjadi apa yang disebut dengan karakter atau kepribadian Bagaimana kita menghadapi setiap permasalahan hidup, prosesnya muncul secara non sadar dari endapan memori tadi. Suatu hal yang tidak/belum terselesaikan akan selalu muncul dalam otak kita membawa ke khawatiran akan masa depan, sedangkan rekaman peristiwa pahit yang kuat atau mungkin biasa saja akan menjadi hantu yang menarik diri kita ke masa lalu. Jadi bisa kita bayangkan bahwa berbagai rekaman tadi tercetak kuat dalam alam bawah sadar kita, ketika ada suatu hal yang memicu baik berhubungan langsung atau tidak akan memancing reaksi seketika tanpa ada pengendalian.

Nah, sekarang mulai kita paham kenapa kita hanya sadar maksimal 12% dalam hidup, begitu hebatnya otak sehingga tanpa koordinasi dengan diri kita mampu memberikan keputusan dari setiap tindakan kita. Kita juga sedikit paham fungsi bagian otak kiri dan kanan jadi bisa membedakan antara pikiran dan perasaan. Kita juga mulai mengerti bagaimana karakter atau kepribadian terbentuk. Bagaimana proses otak kita dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dan bagaimana memori otak kita bekerja. Jadi intinnya menurut saya ini lho...spiritualitas adalah membebaskan otak dari korban pikiran dan perasaannya sendiri, supaya tidak menjadi senjata yang memakan tuannya tetapi tuan yang mampu memakan senjatanya....sakti?

Setelah kita paham cara kerja otak maka artinya kita telah menyiapkan perangkat kerja untuk mengolah spiritualitas. Sekarang bagaimana kita mendayagunakan otak agar berfungsi optimal dan membuat kita menjadi manusia yang sadar setiap saat akan tindakan atau keputusan kita sendiri. Sekali lagi ini cuma berdasar pengalaman saya, menurut saya kita harus menyeimbangkan kinerja otak kanan dan kiri, memang dua bagian otak ini bekerja bersamaan tapi karena kita tidak pahami jadi menjadi kurang seimbang. Lho...bukankan memang seperti itu cara meningkatkan potensi kecerdasan? Memang demikian, kesadaran adalah bagian dari kecerdasan kita. Jadi menurut saya cerdas disini tidak hanya mengoptimalisasi fungsi logis otak dan fungsi imajinasi/kreativitas, tetapi dengan melatih keseimbangan tadi kita bisa mengurai setiap permasalahan dengan memfilter perasaan yang timbul dari memori dan memproses juga dari pendekatan logika sehingga nantinya kita bisa melihat pikiran dan perasaan atas suatu masalah secara luas dari berbagai sudut pandang sehingga bisa menyusun berbagai alternatif tindakan yang sudah anda ketahui konsekuensinya (sebab akibat dari pilihan). Hal ini memang perlu dikondisikan setiap saat agar mulai sedikit membongkar endapan memori tadi dan mulai dapat kita netralisir endapan endapan yang merupakan sampah di otak kita. Perlahan kita akan mulai bisa menjaga keseimbangan dan mulai mengambil alih kendali otak kita. Saat nanti kita menjadi subyek pengendali otak kita sendiri maka kita otomatis mempunyai kesadaran penuh dan sedikit demi sedikit akan mulai diri mengenali diri kita yang bebas sampah sampah endapan memori, itulah diri sejati kita yang kita kenal dengan soul/spirit /jiwa.

Proses Mengolah Otak

melatih kepekaan indera

Kita dengan mudah mengenali kelima indera ditubuh kita, mata sebagai indera penglihatan, telinga sebagai indera pendengaran, lidah sebagai indera perasa, hidung untuk indera penciuman dan kulit kita sebagai indera peraba. Dari kelima indera tersebut semua hal di luar bisa dikenali oleh diri kita melalui otak. Proses perkembangan manusia tergantung dari keberadaan lima indera tersebut. Karena keberadaannya yang mudah kita kenali maka kita lebih mudah mengendalikannya. Lalu bagaimana dengan indera ke 6, apakah indera ke 6 itu? Indra ini adalah istilah bagi indera lain dari diri kita yang tak berwujud, karena tak berwujud maka kemampuannya melampaui batasan apa yang bisa ditangkap oleh indra ragawi kita.Indra ke 6 sebetulnya diberikan Tuhan semenjak kita lahir.namun sering tidak kita sadari. Indera ini memang sengaja diberikan oleh Tuhan untuk melengkapi kelima indera ragawi. Kendala yang dihadapi manusia dengan keberadaan indera ini adalah karena bekerja secara non sadar, sehingga perlu dilatih terus untuk menjadikannya bisa berfungsi optimal.

Kenapa saya membahas terlebih dahulu tentang kepekaan pada indera yang kita miliki, karena pada dasarnya semua indera tadi adalah pelayan bagi otak manusia, kalau bisa saya katakan bahwa sebenarnya manusia adalah otak yang bertubuh, bukan tubuh yang memiliki otak. Dari otak sebenarnya kemampuan manusia dapat berkembang dan ada dari bagian lain dari otak yang memang oleh Tuhan disertakan memori yang berisi muatan moral. Belajar spiritualitas artinya belajar menjadi manusia yang penuh kesadaran, dan kesadaran sangat berhubungan dengan otak. Dengan bantuan indera ke 6 tadi maka otak bisa menghasilkan intuisi, apa itu intuisi? Intuisi adalah bentuk output dari kemampuan otak yang terjadi seketika tanpa melalui proses berpikir yang logis dan sistematis. Banyak orang yang sebetulnya pernah mengalami hal ini tapi biasanya dikesampingkan karena terjadi tiba tiba dan tidak rasional. Akhirnya karena dari kecil kita selalu terbentuk dengan pola pikir yang logis maka keberadaan indera ke 6 tadi perlahan menjadi tidak aktif. Kebanyakan wanita lebih banyak mendapat intuisi karena memang secara kodrat wanita lebih menggunakan perasaan daripada logika. Wanita bisa saja tiba tiba merasa tidak nyaman ketika bertemu orang baru dan entah beberapa lama kemudian memang terbukti orang tersebut berniat tidak baik. Bentuk bentuk intuisi diawal memang lebih seperti instink yang spontan, firasat, dugaan, atau getaran yang aneh tanpa bisa dijelaskan tapi terkadang benar benar terjadi. Melatih kepekaan artinya kita mengoptimalisasikan kemampuan semua indera yang dimiliki manusia.

Bagaimana melatih kepekaan indera ke 6? Hal yang paling utama adalah anda harus menerima keberadaan indera tersebut, jika anda menerima berarti anda sudah menyatakan bahwa keberadaan indera ke 6 itu memang ada. Hal ini sedikit sudah membawa selangkah lebih nyata untuk menarik apa yang bekerja dibawah sadar menjadi sedikit naik ke atas artinya mulai untuk dikendalikan secara sadar. Anda harus mengurangi logika ketika indera ke 6 ini aktif, artinya mau tidak mau anda harus mempercayai tanpa berpikir kebenarannya. Anda harus meyakini akan kemampuan dari indera ke 6 tadi agar bisa berproses optimal, dan lewat beberapa kali latihan yang kontinyu maka anda akan menemukan pola pola yang bisa digunakan untuk menjadi cara kendali dari indera ke 6 tadi.

Banyak kemampuan yang bisa anda peroleh ketika mulai melatih indera ke 6 tadi seperti kemampuan membaca pikiran, kemampuan melihat tak terbatas/tembus pandang, kemampuan melihat peristiwa yang terjadi ditempat lain, kemampuan melihat masa lampau, kemampuan menerima informasi tanpa menggunakan panca indera dll. Apapun yang selama ini anda anggap kekuatan supranatural sebetulnya adalah optimalisasi kemampuan indera ke 6 tadi, anda berpikir bahwa semua itu ajaib atau sakti, padahal anda semua sudah dibekali oleh Tuhan dengan kemampuan ini, dan setiap orang pasti unik dengan kemampuan masing masing yang tidak bisa sama. Tentunya pasti ada maksud ketika Tuhan memberikan ini kepada manusia, tentu saja anda sekarang sadar bahwa anda bukan saja mahluk yang bisa berpikir saja tapi anda juga bisa merasakan sesuatu di luar yang bisa ditangkap panca indera anda dan bisa anda manfaatkan untuk bekal hidup anda dan untuk kebaikan sesama.


Kendali Otak dengan Timbangan Rasa

Kita kenal bagian diri kita terdiri dari badan, pikiran dan jiwa, pada bagian tak berwujud yakni pikiran dan jiwa, saya mengibaratkan ada dua hal yang harus kita seimbangkan. Kita menyeimbangkan rasa yang timbul dari ego/keakuan dan rasa bawaan dari jiwa.  Jika kita mampu menyeimbangkan dua produk rasa tadi maka kita akan mencapai level kesadaran optimal dari keberadaan kita. Kesadaran ini menempatkan kita memegang kendali atas diri kita. Kendali yang semula banyak berjalan dibawah proses kesadaran kita perlahan kita mulai kenali. Ketika kita kenali maka lama kelamaan akan kita bisa dalami proses terjadinya semua rasa tersebut. Ketika sudah kita dalami proses terjadinya rasa tersebut maka kita bisa masukkan dalam proses pikiran sadar kita, artinya kita mencapai keadaan kesadaran penuh atau lebih mudah saya katakan mindfullness (daya pikir maksimal). Daya pikir maksimal/ mindfullness tadi berisi unsur conciousness (kesadaran/eling), awareness (kewaspadaan) dan atensi /perhatian.

Rasa dari ego adalah produk rasa yang berorientasi pada pribadi aku, rasa ini muncul karena keberadaan jasmani/badan kita. Sifat produk rasa ego selalu dipenuhi dasar rasa ketakutan dan ketidakpastian, hal ini terjadi karena produk rasa ego ini lebih dekat dengan keberadaan jasmani/badan kita yang sebenarnya adalah palsu. Palsu karena jasmani  kita tidak mengenal siapa aku sebenarnya. Dari semenjak kita lahir kita diberikan naluri ketakutan sebagai kontrol dan memacu kita berkembang, hanya saja selama proses perkembangan hidup manusia sisi lain dari identitas sejati manusia di dalam jiwa sering terlewatkan bahkan terlupakan sehingga terjadi ketidakseimbangan. Karena hal ini berjalan terus menerus maka segala input yang diterima oleh indera jasmani kita masuk ke dalam memori bawah sadar menjadi kebiasaan. Rasa dari ego menempatkan manusia selalu dalam kompetisi hidup, saling menyingkirkan demi si aku. Ego mendorong manusia untuk selalu mencari perbedaan, karena sisi keakuan masing masing. Karena selalu diwarnai rasa ketakutan dan ketidakpastian maka diri kita tidak pernah ada di realitas  alam nyata saat ini, selalu terbawa bayang bayang masa lalu dan masa depan.

Rasa dari jiwa adalah penuntun manusia sebenarnya, dari sini Tuhan sudah memberikan muatan muatan nilai moral kehidupan. Jiwa adalah percikan Tuhan, karena merupakan bagian dari Tuhan, jiwa membawa sifat sifat  dari si Pencipta. Jiwa tahu darimana dia berasal dan kemana nantinya ia akan pergi, oleh karena itu jiwa mengetahui siapa dia saat ini dan untuk apa dia ada disini. Jiwa juga mudah mengenal jiwa jiwa lain diluar diri manusia, jiwa selalu memandang manusia lain adalah sama dengannya karena merupakan percikan dari sang Pencipta. Rasa dari jiwa selalu mendorong manusia selalu bertindak untuk kita atau sesama. Ketika rasa dari jiwa disadari manusia maka manusia hidup dalam toleransi dan kerjasama. Jiwa selalu dipenuhi rasa kasih sebagai wujud dari sifat hakiki Tuhan sang Pencipta.

Untuk lebih mudahnya kita lebih baik mendalami rasa ego tadi dengan apa yang saya sebut timbangan rasa. Timbangan rasa adalah proses menelusuri segala bentuk ketakutan yang timbul dalam diri kita. Berbagai hal yang timbul dalam  otak baik pikiran maupun perasaan.selalu muncul karena kita punya instink ketakutan. Ketakutan selalu membawa pikiran kita bergerak liar tanpa kendali. Ketakutan selalu menjauhkan kita dari kesadaran kita untuk berpijak hanya pada saat ini. Segala hal yang termuat dalam memori otak berkaitan dengan pengalaman pribadi ataupun juga pengalaman orang lain yang terekam dalam otak menimbulkan berbagai ketakutan yang membuat kita takut bahwa peristiwa tersebut akan terulang atau terjadi kembali. Di sisi lain otak kita juga terbawa ke masa depan akan segala hal tentang kemungkinan yang akan terjadi berkaitan dengan apa yang kita jalani sekarang. Sekalipun kita sudah berpikir logis untuk mengambil keputusan dan menetapkan rencana tapi selalu saja bayangan masa lalu dan masa depan terus membayangi akhirnya kita justru gagal dalam menjalankan keputusan tadi.

Kita ambil contoh anda terlibat hubungan yang sulit dengan pacar, anda bingung apakah harus melanjutkan hubungan atau memutuskannya. Anda bisa memulai mendalami semua perasaan yang timbul, akan lebih baik dalam suasana yang nyaman dan dalam kondisi sendirian. Anda bisa mulai menggali semua rasa ketakutan yang muncul kemudian mencoba menelusur semua penyebab ketakutan tersebut. Kemudian anda mulai pisahkan ketakutan ketakutan tersebut, apakah bagian masa lalu atau merupakan bayangan masa depan. Ini adalah proses untuk membuang endapan sampah memori negatif dari ketakutan anda. Misalnya anda takut untuk melanjutkan hubungan karena dia pernah mengkhianati, ini adalah sampah memori dari pengalaman di masa lalu. Anda ragu untuk melanjutkan karena anda takut dia berkhianat lagi, ini adalah ketakutan anda di masa depan dari memori yang tertanam,  Anda juga takut melanjutkan hubungan karena orang tua anda juga bercerai, kemudian anda takut juga kalau hubungan anda sekarang juga berakhir dengan perceraian. Anda lanjutkan semua pendalaman rasa tadi hingga anda menemukan semua penjelasan rasa ketakutan yang muncul dan bisa mengerti antara pengalaman masa lalu dan kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang. Proses ini adalah peyeimbangan antara rasa ketakutan yang timbul dari otak kanan kemudian mencoba mencari jawaban logis dari otak kiri.

Setelah proses tersebut, sekarang saatnya anda fokus pada diri anda saat ini. Anda mencoba menggali siapa diri anda dan potensi yang anda miliki, bisa dari pendapat anda pribadi atau pendapat orang tentang anda. Seperti saya masih muda, saya cantik/ganteng, saya punya banyak teman, orang bilang saya menarik, dst. Kemudian anda mulai menyusun rencana, misal saya lanjutkan hubungan karena dia bisa memperbaiki diri, saya akan membangun komunikasi agar tidak ada lagi kesalahan yang akan terulang, jika memang dalam kurun waktu sekian lama tidak membaik maka akan saya akhiri. Disisi lain anda membuat rencana untuk mengakhiri dengan alasan saya ingin mencari orang baru karena masih banyak orang yang bisa berhubungan dengan saya, dan ini akan membutuhkan waktu dan penyesuaian kembali ke diri saya untuk berjalan sendiri. Tahap ini adalah tahap anda menyusun semua rencana beserta resiko yang mungkin anda bisa hadapi, anda harus membatasi diri untuk tidak terbawa lagi dengan memori negatif dengan fokus apa yang akan anda lakukan dan menyiapakan solusi atas segala resiko yang akan anda hadapi.

Tahap akhir dari proses timbangan rasa ini adalah mengambil keputusan dari apa yang sudah anda rencanakan tadi. Anda bisa menanyakan pada rasa anda yang terdalam, apa yang sebetulnya anda pilih, tentukan dan anda tinggal jalani. Ini adalah proses mengambil keputusan atau bertindak dengan penuh kesadaran. Selanjutnya anda tinggal menjalankan hal itu semua sesuai rencana, tidak perlu takut karena anda sudah siap dengan segala konsekuensi dan langkah selanjutnya.

Mengendapkan Memori Positif

Proses melakukan timbangan rasa yang kita lakukan juga perlu diimbangi dengan mengendapkan memori positif. Banyak orang mengatakan bahwa kita harus berpikir positif. Berpikir positif artinya memproses otak untuk menghasilkan pikiran positif, tetapi seperti yang telah saya ceritakan tentang cara kerja otak, bahwa terkadang pikiran kita lebih sering dibawa perasaan, karena segala hal yang berhubungan dengan perasaan bekerja di bawah kesadaran dan muncul seketika. Yang saya maksud dengan mengendapkan memori positif adalah membiarkan otak merekam kondisi rasa yang positif yang berhubungan dengan kebahagiaan, ketenangan, penuh kasih dsb. Misalnya anda merasa tenang ketika pergi ke pantai atau gunung, pada saat itu anda hanya perlu tenang dan membiarkan semua hal pada saat itu terinderai oleh panca indera anda atau bisa digambarkan proses menikmati suasana saat itu dan niatkan itu masuk ke dalam memori anda. Banyak hal mungkin bisa anda endapkan dalam otak anda berkaitan dengan memori positif tadi, misal mencoba menikmati lukisan, tanaman, musik dan apapun juga yang membawa rasa yang positif. Hingga pada saat tertentu anda tinggal memerintahkan otak untuk mengeluarkan memori positif sebagai bentuk kendali atas muatan memori negatif anda.

Melatih Intuisi

Proses melatih intuisi adalah proses pendek dari apa yang saya sebut timbangan rasa. Prosesnya hampir sama, tetapi hanya memperpendek proses pikiran. Ketika anda sudah sering melakukan timbangan rasa dan mengendapkan memori positif maka anda akan lebih mudah untuk menggunakan intuisi. Seperti kasus diatas anda tinggal menelusur pada dua pertanyaan saja yaitu “apa yang pikiran saya katakan?” dan “apa ketakutan saya”. Secara singkat gambarannya seperti ini : pikiran berkata putus saja, ketakutannya susah cari pasangan lagi. Pikiran berkata jalan terus, ketakutan yang muncul adalah takut dikhianati. Anda tinggal hening sejenak dan relaks, atau bisa dibantu dengan memunculkan endapan memori positif tadi. Kemudian langkah berikut tinggal menerima apa keputusan yang muncul diotak anda, anda bisa tanyakan ke jiwa anda, jiwa saya mengatakan jalan terus masih banyak yang bisa diperbaiki. Hanya seperti ini prosesnya, terlihat tidak masuk akal tetapi jika sering dilatih maka intuisi anda akan lebih tajam.


Meditasi dan Kontemplasi

Meditasi adalah proses untuk menyelaraskan tubuh dan pikiran agar tercapai kondisi relaks sehingga bisa tercapai kondisi kesadaran penuh. Seperti saya jelasakan tentang cara kerja otak sebelumnya, bahwa begitu cerdasnya otak sehingga banyak dari proses tindakan terjadi tanpa kita sadari. Hal ini karena otak menyimpan setiap kejadian diluar lewat indera kita baik dengan perhatian maupun tanpa perhatian.dan tersimpan dalam memori otak kita dan setiap saat muncul tanpa kita sadari sehingga kita kehilangan kontrol atas diri kita sendiri. Proses agar kita kembali mengambil alih kesadaran atas diri kita adalah dengan meditasi, karena supaya memori otak tadi bisa terkendali terlebih dulu proses kerja otak harus diperlambat, kemudian di minimalisir hingga otak bisa bersih dari segala macam pikiran dan perasaan tadi.. Segala sesuatu yang bekerja dibawah sadar akan sulit dikenali dan berlangsung begitu cepat. Jadi meditasi hanyalah proses menuju keadaan yang tenang atau relaks tadi, tetapi bukan kemudian bisa langsung mengatasi berbagai masalah hidup kita. Hanya ketika kita terbiasa bermeditasi maka tubuh menjadi lebih sehat dan pikiran menjadi lebih tenang. Ketika tubuh lebih sehat dan pikiran juga tenang, otak kita akan bekerja lebih maksimal.

Apa yang ingin saya sampaikan disini bukan mengenai cara bermeditasi. Ada banyak cara meditasi di luar sana, namun meditasi yang terbaik adalah yang sesuai dengan diri anda. Baik tubuh dan pikiran adalah dua komponen yang sama pentingnya untuk diolah dengan meditasi. Tubuh ibarat mobil dan pikiran adalah pengendara/supir. Ketika tubuh anda sehat tetapi pikiran anda kacau maka anda sulit untuk berneditasi, demikian pula ketika tubuh anda tidak prima sekalipun pikiran anda tenang maka juga tidak akan mencapai kondisi yang optimal. Jadi karena yang bermeditasi adalah tubuh dan pikiran anda sendiri maka hanya diri sendirilah yang tahu, meditasi mana yang paling sesuai bagi anda.

Otak kita terdiri dari bermilyar milyar sel yang disebut dengan neuron, dalam kerjanya menggunakan listrik untuk mengirimkan sinyal  atau berkomunikasi diantara neuron-neuron tersebut. Inilah keajaiban otak kita, bahwa tanpa kita ketahui otak kita menghasilkan listrik dalam kerjanya. Sejumlah besar aktivitas listrik ini diproduksi otak karena jutaan sinyal dikirim secara bersamaan. Berbagai aktivitas ini tadi terjadi bersamaan dengan kondisi naik turun sesuai dengan aktivitas otak ketika digunakan untuk bekerja, berpikir atau merasakan. Karena itulah otak menghasilkan gelombang listrik. Ada beberapa jenis gelombang yang dihasilkan otak yaitu gamma, betha, alpha, theta dan delta. Semua gelombang tersebut muncul secara bersamaan, tetapi pada satu keadaan hanya ada  satu gelombang yang lebih dominan. Semua kondisi gelombang otak tersebut sudah dapat diukur dengan satu alat EEG (electroencephalography).

Kembali lagi bahwa meditasi adalah proses kita untuk menentukan kita apakah pikiran berjalan atas diri kita atau kita yang menentukan pikiran kita. Meditasi memungkinkan kita untuk berpindah dari gelombang otak frekuensi yang lebih tinggi untuk menurunkan frekuensi dan menenangkan pikiran. Panjang gelombang yang lebih lambat memungkinkan untuk lebih banyak waktu antara pikiran yang kemudian menawarkan kita lebih banyak kesempatan untuk terampil memilih pikiran kita.

Kondisi Gamma - Gelombang otak pada frekuensi mulai dari sekitar 30 sampai 100Hz. Ini adalah keadaan hiperaktif di otak dan pembelajaran aktif. Kondisi Gamma adalah waktu yang paling tepat untuk menyimpan informasi. Kondisi" untuk meningkatkan kemungkinan asimilasi permanen informasi dan perubahan permanen menjadi satu.Jika terlalu bersemangat, dapat menyebabkan kecemasan.
Kondisi Betha - ini adalah di mana kita berfungsi sadar dalam keseharian kita. Beta dikaitkan dengan kondisi peringatan dari korteks prefrontal. Frekuensi gelombang otak pada kisaran ini kondisi dari 13 ke 30Hz dan ini adalah keadaan "bekerja" atau berpikir pikiran: analitis, perencanaan, penilaian dan kategorisasi.
Kondisi Alpha - Gelombang otak dalam kisaran kondisi Alpha dari 9 sampai 13Hz. Ini adalah kondisi di mana gelombang otak mulai melambat dari berpikir lebih dalam. Diri kita menjadi lebih tenang, damai dan berlabuh. Kita sering menemukan diri kita dalam keadaan alfa setelah kelas yoga menyeluruh, berjalan-jalan di hutan, hubungan seksual yang menyenangkan atau selama kegiatan yang membantu rileks tubuh dan pikiran. Diri kita menjadi lebih jelas, reflektif, memiliki kesadaran yang sedikit menyebar dan damai.. Belahan otak yang lebih seimbang. Kondisi alpha adalah kondisi ketika kita berkhayal dan melamun. Perbedaan kondisi alpha dengan theta adalah kesadaran, alpha masih merasakan anggota tubuh kita.
Kondisi Theta - Ketika gelombang otak berkisar dari 4 sampai 8Hz di kondisi theta, kita dapat mulai meditasi. Ini adalah titik di mana kondisi fungsi dari otak kiri yang logis beralih ke  transisi ke ke fungsi otak kanan yang visual. Diri kita mulai bergerak dari pikiran perencanaan ke keadaan yang lebih dalam kesadaran (sering merasa seperti mengantuk), dengan intuisi kuat, sehingga kita memiliki kapasitas lebih menemukan pemecahan masalah yang rumit. Kondisi Theta dikaitkan dengan chakra keenam (mata ketiga), sehingga dalam keadaan ini kita dapat berlatih visualisasi.Pada kondisi theta kita kehilangan kontrol akan keberadaan tubuh, diri kita mulai terlepas dari kondisi ruang dan waktu, ketika ada suara mendadak walaupun pelan akan mengagetkan kondisi meditasi anda.
Kondisi Delta - Keadaan akhir adalah kondisi delta, di mana gelombang otak berkisar 1-3 Hz. Biksu Tibet yang telah bermeditasi selama puluhan tahun bisa mencapai ini dalam kewaspadaan, artinya masih memiliki kesadaran tapi kebanyakan dari kita mencapai keadaan akhir ini dalam kondisi tidur tanpa mimpi. Kondisi delta diperlukan oleh tubuh untuk meremajakan sel-sel tubuh. Tentu saja bila tidak tertidur nyenyak, maka sebagian anggota tubuh tidak melakukan peremajaan sehingga kita mengalami rasa sakit saat bangun tidur

Apa yang kita ketahui dari berbagai kondisi gelombang otak diatas membantu kita untuk  lebih bisa mengoptimalkan kinerja otak. Meditasi adalah suatu proses pengkondisian otak, jika sering bermeditasi maka kita akan mengenali kondisi dari setiap gelombang yang dominan bekerja saat itu, artinya jika kita telah terbiasa maka tak akan sulit menyetel gelombang kita agar kita selalu dalam kesadaran penuh antara kondisi alpha dan theta. Jadi ketika meditasi diam membantu kita untuk lebih mengenali kondisi yang dimaksud, setelah terbiasa maka anda dapat gunakan dalam aktivitas keseharian. Ini sebetulnya manfaat meditasi, jadi meditasi bukan cara kita menyelesaikan masalah, tapi memberi kemampuan kita agar mampu mengendalikan kondisi otak sehingga optimal dalam kesadaran. Bagi saya ketika meditasi diam, kita dalam proses membuang memori negatif dan menyetel keseimbangan kinerja otak, sampai pada kondisi terdalam ini yang saya rekam ke bawah sadar saya. Jadi setelah meditasi, saya manfaatkan dalam aktivitas keseharian dengan memunculkan rekaman kondisi terdalan tadi untuk berpikir optimal untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan dan melakukan tindakan, demikian dalam aktivitas keseharian anda sebetulnya bisa melakukan segala hal dalam kondisi alpha atau theta. Banyak orang bingung tentang hal ini, menurut saya pribadi ketika saya meditasi diam dan sudah merasa kondisi terdalam atau theta justru saya pakai membongkar masalah masalah dengan kadar berat, sederhananya ibarat belajar naik sepeda ketika sudah menguasai keseimbangan, saya gunakan untuk bermanuver dengan sepeda saya....lambat laun bisa mencoba berbagai macam gaya /freestyle.

Bagian lain yang penting dari meditasi adalah nafas. Ada apa dengan nafas? Nafas adalah tanda anda masih hidup, bagaimana anda bernafas adalah cara anda mengatur kesadaran/ gelombang otak dan sebaliknya kondisi gelombang otak/ kesadaran anda juga tercermin dalam nafas anda. Ini yang saya kagumi dari organ ciptaaan Tuhan dalam tubuh kita, otak dan jantung bekerja berdampingan dan saling terkait. Anda perhatikan ketika ada orang marah seperti apa ia bernafas, pasti kalau sedang marah sekali nafas akan terengah engah, ketika anda terbangun dari mimpi buruk anda juga terengah engah seperti kehabisan nafas. Ketika anda perhatikan orang tidur bernafas dengan tenang dan panjang, kalau tidak percaya cari orang yang tidur tapi ngorok. Orang yang tidur ngorok pasti pulas tidurnya, jadi anda yang tidak bisa tidur pulas...hahaha, intinya anda menemukan keterkaitan antara panjang pendek nafas dan kondisi gelombang otak, kondisi gelombang otak  mencerminkan aktivitas otak dalam berpikir dan kondisi perasaan yang ditimbulkan seperti kemarahan, kekhawatiran, ketegangan, kebahagiaan, euforia dan berbagai perasaan yang timbul baik positif maupun negatif. Cara anda bernafas berhubungan dengan detak jantung, pernafasan adalah proses memasukkan oksigen ke dalam tubuh kemudian dipompa oleh jantung lewat darah menuju otak dan organ yang lain. Bernafas panjang berarti lebih banyak supply oksigen ke otak, memberi otak asupan energi untuk bekerja maksimal. Ketika anda sedang ketakutan, khawatir/tidak tenang atau tegang maka anda sering mengatakan hatiku deg-degan, jantung anda berdegup kencang dan nafas anda pendek, ini adalah kondisi otak kurang oksigen jadi otak tidak seimbang, anda kemudian menenangkan diri dengan mengatur nafas supaya otak anda kembali normal. Ketika anda mengantuk dalam kerja, anda menjadi bosan dan kurang fokus, anda menjadi lebih sering menguap, ini adalah proses tubuh agar otak bisa menerima asupan oksigen seketika dan membangunkan atau bisa menjaga kesadaran otak.....ini bocoran, jadi kalo anda ingin menyegarkan otak ketika bekerja keras dan terasa otak anda capek, cukup menguaplah dengan sengaja beberapa kali dan rasakan bedanya....hehe anda penasaran ingin mencoba.

Apapun jenis meditasi anda pasti bersinggungan dengan masalah pernafasan. Pernafasan menjadi kunci anda mengatur fokus agar pikiran anda tidak melanglang buana entah kemana. Kenapa demikian? Anda ketika anda sedang dalam tahap awal mencoba meditasi pasti akan kebingungan, anda berpikir keras mengatur nafas menjadikan anda malah pusing dengan nafas anda sendiri. Nafas adalah suatu proses yang bekerja dibawah kesadaran, otak sudah diprogram sempurna untuk mengelola pernafasan ini, jadi kalo pendekatan anda dengan berpikir anda malah bingung karean memang sudah terprogram. Yang perlu anda lakukan adalah merasakan pernafasan, merasakan anda berarti menggunakan fungsi otak kanan anda, kalo anda berpikir atau menganalisa pernafasan maka anda menggunakan lebih banyak otak kiri jadi malah sulit untuk relaks. Meditasi adalah proses relaksasi, maksudnya anda merasakan semua proses non sadar tubuh sehingga menjadi lebih tenang dan relaks, jadi anda tidak bisa kalo saya perintahkan “ ayo sekarang mikir relaks!”. Ini yang ingin saya katakan perbedaan antara fokus dan atensi. Fokus menggunakan proses otak kiri, sehingga terlihat ada usaha dari otak kiri untuk mencapai fokus. Atensi adalah sebaliknya yaitu proses merasakan yang optimal, merasakan ke dalam tubuh, merasakan nafas, mendengarkan denyut jantung, merasakan tubuh anda menyentuh tanah semuanya lebih mudah jika dilakukan tanpa berpikir. Kedua cara itu tidak ada yang lebih baik tergantung pribadi anda sendiri lebih sesuai dengan cara seperti apa, jika anda kesulitan fokus maka coba dengan atensi dan begitu pula sebaliknya.

Ada dua macam pernafasan yang saya kenal yaitu pernafasan lepas dan pernafasan jeda. Pernafasan lepas terjadi berkesinambungan dari mulai menarik kemudian melepaskan nafas lagi, seperti proses kita bernafas biasa. Pengaturan ritme panjang pendek dan tarik lepas secara alami bisa kita aplikasikan ke meditasi, bisa membantu fokus kesadaran, menurunkan gelombang otak dan memberi efek kesehatan. Pernafasan jeda adalah proses jeda diantara penarikan nafas dan atau pelepasan nafas. Proses tubuh ketika menahan nafas dapat meningkatkan kadar hb dalam darah. Dengan menahan napas ketika paru- paru dipenuhi udara maupun kosong mengakibatkan proses pengambilan oxygen oleh darah terhenti, sehingga terjadi kekurangan oxygen didalam darah. Kondisi ini merangsang darah untuk membentuk lebih banyak sel Hb, sehingga ketika menarik napas oxygen yang diserap oleh darah jumlahnyapun meningkat, demikian pula pada waktu membuang napas jumlah co2 yang dibuang juga lebih banyak. Selain itu ketika menahan nafas menyebabkan jumlah oxygen dalam jaringan tubuh menjadi berkurang yang memicu  meningkatnya keasaman dalam jaringan tubuh. Kadar keasaman ini menghasilkan cairan yang bisa memperlebar pembuluh-pembuluh  kapiler dan pembuluh-pembuluh darah, sehingga volume darah yang mengalir menjadi lebih banyak. Pelebaran pembuluh darah berpengaruh terhadap tekanan darah yaitu memperkecil hambatan terhadap aliran darah, sehingga tekanan darah cenderung menjadi normal. Proses jeda untuk menahan nafas tadi juga melatih kita meningkatkan konsentrasi dan menstabilkan emosi. Akhirnya tubuh anda menjadi tubuh menjadi lebih optimal, lebih sehat dan lebih berenergi. Demikian juga otak menjadi maksimal dan menghasilkan gelombang listrik yang lebih kuat. Olah pernafasan ini lebih sering untuk memupuk energi biomagnetis dalam perguruan beladiri tenaga dalam. Artinya kedua model nafas tersebut sama sama memberi manfaat bagi diri anda, tinggal dikombinasikan dengan proses mengolah kesadaran lewat meditasi dan anda akan dapat memanfaatkannya untuk menjalani hidup.

Meditasi dan kontemplasi apa bedanya? Sekali lagi ini menurut saya lho, kalo ada beda pemahaman tidak mengapa, karena saya memang tidak serius belajar cara-cara meditasi. Sampai saya menulis tentang meditasi, saya juga tidak sadar kalo saya melakukan meditasi, maklum semua terjadi karena kebiasaan saya yang gampang bosan dan suka aneh-aneh. Hal yang paling sering saya lakukan adalah melamun dan berkhayal. Saya tidak tahu kalo itu juga bagian apa yang disebut kontemplasi. Saya suka menjadikan suatu obyek atau peristiwa menjadi bahan kontemplasi saya. Apapun itu baik berupa peristiwa atau suasana selalu saya bawa dalam kontemplasi saya. Kontemplasi belakangan baru saya ketahui adalah proses menemukan keagungan Tuhan dalam setiap peristiwa atau kejadian. Kontemplasi seperti merenung dalam kesendirian untuk mensyukuri apapun wujud keagungan Tuhan. Ketika orang hanya duduk berdiam ditepi pantai, ketika orang diam menikmati bulan dan bintang dilangit, ketika seorang pendaki menikmati panorama dari puncak gunung.Terkadang orang tidak melakukan apapun saat itu dan hanya terdiam menemukan satu bentuk ketenangan, kebahagiaan yang tak terlukiskan. Saya tidak tahu tentang kontemplasi, jadi setahu saya waktu itu ya seperti melamun, apapun obyeknya bisa saya lamunkan setiap saat, tanpa sadar saya melamun tetapi saya bawa dalam perenungan lebih mendalam, mencari makna disetiap peristiwa, berkhayal seandainya saya adalah orang dalam peristiwa tersebut. Kadang hanya melihat anak kecil mengemis saya lamunkan, ada peristiwa di tv tentang tawuran, kekerasan, bencana dsb semua sering saya lamunkan....beginilah keanehan saya karena kurang kerjaan..haha. Sebetulnya kebiasaan ini juga tidak seketika, dulu karena kelebihan saya dalam meditasi, setiap saat dalam aktivitas saya bisa pergi ke berbagai dimensi, melihat mahluk yang aneh aneh, kadang seperti di dua alam dsb. Sampai suatu ketika, ada teman menepuk pundak saya, kemudian bertanya, “Kenapa kamu dari tadi bengong aja?” seketika saya sadar, memang saat itu saya lagi asyik berbincang dengan mahluk mahluk lain yang terlihat oleh saya. Sampai teman saya mengomentari aneh kelakuan saya, akhirnya sejak saat itu daripada saya bengong ngga jelas, mending saya bawa lamunan saya ke sesuatu yang nyata di dunia ini. Karena benar kata teman saya kalau nurutin hal tersebut saya seperti orang gila, ini yang saya katakan dalam aktivitas kegiatan apapun, gelombang otak bisa mencapai theta, situasi penuh imajinasi dan intuisi. Jadi sayang kalo tidak kita manfaatkan dalam kegiatan nyata. Balik lagi ke kata kontemplasi, menurut saya kontemplasi lebih bersifat pasif, hanya menikmati, merenungi, tanpa penilaian, menarik ke kesadaran terdalam. Kontemplasi bukan fokus memusatkan konsentrasi, kontemplasi adalah memberi perhatian/atensi akan suatu obyek. Jadi untuk diri saya pribadi menyebut ketika saya duduk, diam, mengatur nafas ini yang saya sebut meditasi, sedangkan ketika dalam kondisi aktiv dalam kegiatan, itu yang saya sebut dengan kontemplasi. Kedua-duanya hanya semacam istilah dengan definisi yang bisa bermacam-macam. Ada yang menyebut juga meditasi diam an meditasi bergerak. Dsb

Meditasi yang saya ketahui juga cuma duduk diam dan mengatur nafas, saya tidak banyak belajar tentang chakra, kundalini, reiki, yoga dsb. Saya juga tidak mengatur fokus harus di mana dan seperti apa, intinya bagaimana saya bisa serelaks dan setenang mungkin. Kegiatan saya dulu hanya berdoa sesuai agama saya dan kemudian saya lanjut dengan meditasi. Sampai akhirnya saya menemukan ide untuk mendalami beberapa fungsi tubuh manusia. Kepentingan saya agar bisa lebih mengendalikan tubuh dan pikiran saja, tidak ada maksud yang lain lain. Beberapa peristiwa rutin dalam tubuh coba saya dalami, bagaimana proses tidur, proses buang air besar, respon tubuh ketika sakit dsb. Saya hanya yakin bahwa sistem tubuh ini tersusun sempurna, jika saya pelajari maka paling tidak ada yang bisa saya manfaatkan. Banyak hal yang telah saya pelajari yang mungkin bisa saya tuliskan dilain kesempatan. Sampai sekarang yang masih rutin saya lakukan adalah meditasi tidur istilahnya. Saya mendalami proses turunnya kondisi dari sadar menjadi tidak sadar, melihat ambang batas tidur dalam kesadaran, menelusur mimpi dsb hanya untuk memenuhi rasa penasaran saya. Karena kekurangkerjaan saya itu, saya punya hobby menyambung mimpi, kadang kalau sedang mimpi indah dan terputus, saya coba sambung kembali di episode tidur berikutnya, kalau mimpi berkelahi dan kalah pasti saya lanjutkan setelah berpikir cara mengalahkan musuh dalam mimpi ini tadi, hal-hal ini cuma saya jadikan hiburan dan memang beberapa kali bisa berjalan. Saya juga pernah ceritakan pengalaman tidur saya di grup spiritual indonesia yang istilah bekennya dikatakan lucid dream, tapi ada yang aneh dari peristiwa itu karena kesadaran saya berjalan di dua ruang dan waktu. Saya biasa bermimpi buruk di awal-awal kemampuan saya hadir, saya biasa bertemu dan berkelahi dengan berbagai macam mahluk di alam mimpi saya. Entah itu mimpi atau tidak tipis batasnya, karena itu saya sering siapkan tasbih biasa saya pakai berdoa untuk senjata saya. Seandainya kesadaran saya hanya di alam mimpi maka tasbih tersebut Cuma saya ambil dalam mimpi saja, tetapi dalam kasus saya, tasbih itu benar saya ambil dan pegang sementara mimpi masih berjalan dengan kondisi mata terbuka dan badan saya sudah bergerak tidak karuan. Banyak hal yang saya alami, untuk saat ini meditasi tidur saya gunakan untuk proses grounding/membumikan memori memori negatif setiap harinya. Jadi dalam proses tidur setiap hari, selalu saya masukkan rekaman peristiwa dari pagi hingga malam kemudian saya coba netralisasi dan kemudian membuat rencana singkat  untuk saya bawa ke dalam proses tidur saya.

Kok malah curhat, kembali ke topik meditasi dan kontemplasi. Apa yang saya tulis di atas adalah beberapa hal yang berkaitan dengan meditasi dan kontemplasi. Saya tidak bermaksud mengajarkan satu cara, tetapi hanya menyampaikan meditasi dari beberapa hal yang saya pahami. Mengenai cara, lebih baik anda sendiri yang menemukan, syukur bisa dibagikan ke saya ketika sudah membaca tulisan saya ini. Meditasi dan kontemplasi hanya proses menarik anda untuk selalu berada diruang waktu saat ini. Kasus merasakan napas sebagai fokus berarti anda tengah bernafas saat ini, jadi anda terjaga dalam status saat ini bukan masa lalu atau masa depan. Kontemplasi saya juga bermaksud agar saya selalu dalam realitas yang ada saat itu. Ketika anda selalu terjaga untuk berada di ruang waktu saat ini, maka anda akan dapat bertindak dengan penuh kesadaran.

Mencapai Kesadaran dari Olah Otak

Kesadaran adalah kondisi dimana kita mengenal diri sejati kita. Diri kita bukanlah aku yang ada dalam pikiran. Dari apa yang telah banyak saya ceritakan tentang bagaimana otak bekerja, kita mengenal diri dengan kepribadian/karakter  yang melekat tak lebih hanya tumpukan endapan memori positif dan negatif selama kita belajar dan menjalani semua proses kehidupan. Akhirnya semua muncul tak terkendali, aku atau sang ego hanyalah boneka dari berbagai endapan memori yang telah tercetak tadi. Kita belum menemukan diri sejati selama memang hanya aku/sang ego yakni pikiran dari bawah sadar yang menjadi pengendali tubuh kita.

Kesadaran mulai muncul ketika kita bisa mulai mengambil alih kendali semua keputusan dan tindakan dalam hidup dari pikiran ego. Dalam tahap ini kita mulai sedikit memiliki kontrol atas kesadaran. Selanjutnya kita harus terus berproses menjaga agar kendali bisa terus dipertahankan. Banyak masalah dalam hidup yang datang dan pergi. Kita dihajar habis-habisan dengan berbagai pengalaman baik dan buruk begitu seterusnya hidup ini terus berproses.

Saya menggambarkan diri pribadi kita terdiri dari 3 bagian : mind (pikiran), body (tubuh) dan soul (jiwa). Proses mengolah spiritual adalah seperti mewarnai bagian lingkaran yang semula kosong kemudian mulai berisi warna kuning sebagai gambaran volume kesadaran. Dari gambar level kesadaran saya ibaratkan kotak dengan lingkaran pada tingkat kesadaran no 1, disini adalah kondisi tubuh sepenuhnya dibawah pikiran dan perasaannya. Pada level kesadaran 1 bisa disebut orang tanpa kesadaran atau mungkin sedang mabuk. Semua perbuatan dilakukan tanpa kesadaran dalam arti bebas mengikuti kemauan pikiran dan perasaannya. Level kemudian meningkat seiring dengan makin meningkatnya kesadaran hingga pada level 4, posisi ini sebetulnya kita sudah mengambil alih kendali diri kita atas pikiran dan perasaan yang muncul di bawah kesadaran. Pada kotak level 5, saya memberikan lingkaran warna kuning melampaui kotak yang menjadi gambaran tubuhnya, artinya pada titik ini kita mencapai apa yang disebut dengan pencerahan jiwa. Pada level ini tubuh sudah terlampaui dengan kesadaran sepenuhnya, pada fase ini kita akan mengenal siapa diri kita sebenarnya.

Pencerahan adalah satu fase lompatan seketika, saat dimana kita menemukan jati diri, saat diri kita kehilangan ego atau sang aku, saat dimana kita mengalami ketiadaan diri melebur menjadi satu dengan Guru Sejati. Ini adalah kondisi yang disebut manunggaling kawulo Gusti, ketika kesadaran kita hadir sepenuhnya meluap melampaui ego, di titik ini ada kesadaran lebih tinggi yang mengarahkan kesadaran kita. Kondisi ini susah di ungkapkan dengan kata kata, seperti mengalami kematian dalam kehidupan. Mereka yang mengalami fase ini biasanya adalah titik puncak kepasrahan dalam hidup, ketika manusia dihadapkan pada berbagai cobaan berat selama hidup, hingga tak lagi mampu menemukan jawaban akhirnya hanya terjatuh pasrah tak berdaya, seperti dalam keadaan putus asa yang sangat tetapi tidak bunuh diri. Pada fase pencerahan ini manusia sadar bahwa tidak lagi memerlukan atribut atribut pemuas egonya seperti harta, kekuasaan, dsb. Manusia menjadi mati rasa, tubuh dan pikiran terlepas dari segala beban hidup yang sering menimpanya. Tidak ada beban masa lalu yang berat. Tidak ada ketakutan hari ini yang mengganggu. Apa lagi kekhawatiran akan masa depan. Semuanya hilang dan lenyap ditelan kesadaran.

Setelah orang mencapai pencerahan, orang tersebut sadar sepenuhnya ketika melakukan segala sesuatu sepenuhnya merupakan rencana Tuhan, mereka sada akan segala tugas atau kewajiban yang harus mereka lakukan. Mereka melakukan hal tersebut tanpa beban, mengalir begitu saja dengan selaras.

Fase pencerahan bukanlah fase akhir, hal selanjutnya adalah memlihara terus kesadaran yang ada. Kita harus menjalani kehidupan di alam nyata, masih banyak masalah yang akan menguji, dengan bekal pencerahan tadi, kita perlu mengkondisikan ke tubuh dan pikiran agar menerima dan mampu berbuat untuk sesuatu yang nyata bagi diri dan semesta.


Semesta adalah Rumah yang Hidup

Setelah kita mulai sadar diri, kita tahu bahwa kita adalah manusia yang terbatas. Kita tahu bahwa kita membutuhkan orang lain, kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kita tahu satu sama lain bahwa kita tinggal dalam rumah yang sama yaitu semesta. Lalu apakah semesta itu? Kenapa juga saya perlu bahas dalam tulisan?

Dari perenungan saya selama ini, satu yang saya sadari adalah tentang dahsyatnya kapasitas otak manusia. Otak memberikan kemampuan kita dalam dua hal, yang pertama adalah kemampuan logis dan yang kedua adalah kemampuan tak terbatas yakni imajinasi. Kemampuan logis membantu manusia untuk bertahan hidup di alam semesta ini. Manusia juga mampu mengembangkan diri dengan kemampuan ini. Kemampuan ini juga mendorong manusia semakin mengenal kapasitas manusia itu sendiri dan mengeksplorasi alam semesta. Otak manusia menghasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan. Dengan dasar ilmu pengetahuan, manusia mampu menciptakan penemuan dan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi manusia lupa bahwa ada satu sistem yang berjalan sempurna diluar dirinya yaitu alam semesta. Semesta juga hidup, semesta adalah  kompleksitas yang memiliki sistem dan relatif mandiri. Banyak hal yang berlaku teratur dan berpola di alam ini, matahari selalu terbit dan tenggelam, bumi terus berputar, ada musim yang berjalan, dsb. Apa yang ada dalam semesta bahkan dalam atom yang merupakan satuan dasar materipun, di dalamnya terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Artinya dalam atom pun ada gerakan, ada pola , ada keteraturan. Saya tidak ingin banyak berteori,...haha karena saya memang tidak banyak tahu tentang berbagai teori. Teori hanyalah hasil abstraksi terhadap fenomena., abstraksi bukanlah kebenaran.

Saya hanya ingin mengatakan pendapat saya bahwa alam semesta adalah rumah yang hidup demikian juga kita manusia dan mahluk lain atau benda apapun yang di dalamnya adalah juga sesuatu yang hidup. Alam semesta beserta isinya adalah satu paket /kesatuan yang tak terpisahkan dari suatu mahakarya ciptaan Tuhan. Kedua belah pihak sama sama hidup dan saling menghidupi. Sederhannya jika kita adalah super komputer kecil maka alam semesta adalah superkomputer besar. Jika manusia adalah otak yang bertubuh maka alam semesta juga punya otak dan tubuh. Mungkin ada yang pernah mendengar teori minimalis yang menjelasakan macrocosmos dan microcosmos. Alam semesta adalah macrocosmos dan manusia adalah microcosmos. Cosmos artinya teratur jika teratur berarti ada sistem dan program yang berjalan, jadi manusia adalah gambaran dari sistem dan program kecil sedangkan semesta adalah wujud dari sistem dan program besar. Sebelum semua tercipta, Tuhan telah telah merencanakan dengan seksama dan menyiapkan hukum untuk mengaturnya. Tuhan telah membekalkan kesadaran (consciousnes) kepada setiap ciptaan Nya untuk mengurusi diri, jenis dan lingkungan masing-masing. Begitu sempurnanya sistem dan program yang telah diciptakan Tuhan, maka tanpa keterlibatan Tuhan pun semua akan berjalan. Jika manusia bisa menciptakan super komputer yang canggih sekalipun pasti masih membutuhkan keterlibatan manusia dalam proses beroperasinya. Jika masih ada unsur keterlibatan maka dengan mudah bisa diketahui gambaran si pencipta komputer tersebut, tetapi Tuhan tidaklah demikian, maka apapun kehebatan yang kita miliki tidak akan pernah bisa menjangkau Tuhan, yang paling mungkin adalah kita pasrah membiarkan diri kita bisa dijangkau oleh-Nya.

Jadi siapapun diri anda, apakah anda percaya Tuhan itu ada atau tidak ada. Apakah anda percaya Tuhan itu satu atau lebih dari satu. Bagaimana cara anda berhadapan dengan Tuhan yang anda yakini tidak akan berpengaruh pada sistem yang telah berjalan sempurna tadi. Sebaliknnya bagaimana anda mengelola dan berhubungan dengan semesta dan isinya justru akan mempengaruhi keharmonisan sistem dan program yang berjalan di dalamnya. Baik microcosmos maupun macrocosmos mengandung unsur energi. Energi berfungsi untuk pembentukan tubuh dan penyedia tenaga bagi tubuh. Energi dalam tubuh membuat tubuh dapat beraktivitas dan mempertahankan tubuh sekaligus juga bisa menghancurkan tubuh. Energi juga bisa bergoyang.....hehe, joged maksudnya? Energi yang bergoyang membentuk gelombang (wave) atau sebaliknya gelombang bisa berinteraksi dengan sesamanya membentuk energi. Itu sebabnya joged anda tergantung selera anda, kalau anda suka musik rock maka jogednya beda dengan penyuka dangdut. Kalau anda penggemar dangdut ketemu dengan sesama penggemar dangdut maka anda bisa joged barengan. Kalau anda penggemar rock kemudian nonton konser dangdut dan anda goyang musik rock...bisa bisa anda ditendang dari kerumunan...haha.

Kalau ada energi berarti ada juga non energi donk? Nah...microcosmos memiliki unsur non energi, non energi ini tidak bisa dijelaskan oleh pikiran manusia. Baik non energi  maupun jiwa tak terjangkau oleh kemampuan manusia. Maka saya bependapat bahwa sebetulnya kita tidak mungkin menjangkau Tuhan kecuali membiarkan diri/pasrah dijangkau oleh Tuhan. Saat jiwa melakukan interaksi dengan tubuh yang dibangun oleh energi membentuk microcosmos, maka Tuhan akan dapat dimengerti lewat kemampuan manusia sesuai pemahaman jenis energi yang membangun tubuh. Tuhan tidak terlibat lagi dalam mengatur energi di alam ini, jika memang Tuhan masih terlibat maka macrocosmos akan selalu teratur kenyataannya dapat kacau (chaos) akibat dari ego manusia, manusia sendiri yang merusak rumah hidup tadi. Kondisi akan kembali teratur (cosmos) saat masing-masing meyakini kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bersama atau kesadaram akan satu kesatuan antara manusia dan semesta.

Seseorang yang telah mencapai pencerahan spiritual bisa memahami hal ini. Mereka yang kebetulan mencapainya bisa sadar akan peran dan tanggung jawabnya di dalam alam semesta ini. Ketika sadar akan peran dan tanggung jawab ini maka ibaratnya sebagai sebuah komponen dari sistem, anda berjalan selaras dengan kehendak/rencana sistem tadi, artinya anda tidak ngeyel dan mencoba berjalan sendiri sesuai ego anda. Ketika anda selaras maka diri anda akan diupgrade oleh sistem tadi, maka anda akan lebih mudah menjalani hidup ini.

Kemampuan otak berimajinasi adalah kemampuan yang tak terbatas. Kemampuan inilah yang bisa menjangkau Tuhan dengan syarat kepasrahan. Semua ilmu pengetahuan dan teknologi berasal dari mimpi dan imajinasi manusia. Mimpi dan imajinasi tadi menghasilkan intuisi dan baru setelah beberapa saat bisa dijabarkan menjadi teori. Jadi kalau kita mencoba menjangkau Tuhan dengan logika itu ngga nyambung vroh...! Kalau anda menggunakan bekal ilmu pengetahuan dan ilmu agama sekalipun juga tidak akan menjangkau kalau tidak ada unsur kepasrahan, Ini yang mungkin dimaksud dengan kosong adalah isi dan isi adalah kosong. Ketika anda ingin memahami Tuhan maka anda harus mengosongkan muatan diri, jika masih ada muatan maka Tuhan yang tak terbatas tadi jika dituangkan kedalam diri anda, akan menjadi luber/meluap. Sebaliknya jika anda rendah hati, mengaku bodoh ajalah, ngga tahu apa-apa dan pasrah datang ke Tuhan....maka Tuhan akan mengisi diri anda dengan pengetahuan-Nya.
Kalau sudah sadar bahwa kita hidup bersama mahluk dan benda lain yang juga hidup dan sama sama berada dalam rumah yang hidup, maka sebetulnya kita adalah satu kesatuan. Jadi yang namanya satu kesatuan berarti satu sama lain berhubungan, jika kita berpegang pada ego berarti kita membubarkan kesatuan itu. Kalau dunia ini kiamat...ini karena interaksi manusia dan dunia, ngga ada hubungan dengan Tuhan.

Lolos dari Jebakan Ego

Hal selanjutnya ketika kita sudah mampu menggunakan timbangan rasa secara otomatis, maka kita masih menghadapi kendala berikutnya. Kendala ini yang disebut jebakan ego, kendala ini kadang bisa muncul setiap saat tanpa kita sadari dan dapat kita bedakan. Ketika proses menimbang sudah anda lalui maka anda memasukkan dalam proses pikir sebelum mengambil keputusan dan tindakan. Unsur jebakan ego ada 3 hal yakni rasa superioritas, penghakiman/penilaian dan hukuman. Tanpa sadar seseorang sering terjebak dalam superioritas, orang yang telah mencapai fase keseimbangan kadang merasa dirinya lebih dari yang lain, merasa lebih tahu, atau lebih paham akan siapa Tuhan. Perasaan lebih ini muncul dari dalam diri dan terdorong keluar menjadi kesombongan, walaupun sedikit kandungan rasa lebih dari yang lain ini akan menarik diri anda untuk menghakimi orang lain. Menghakimi orang lain dengan  menyalahkan cara orang lain, mengatakan bahwa yang dilakukan orang lain dengan caranya masing-masing adalah sia sia dsb. Hal yang lebih parah ketika penilaian tadi kemudian diwujudkan dalam tindakan seperti pelarangan ataupun penyerangan meskipun hanya dalam wujud pendapat. Meskipun telah mencapai  keseimbangan, orang lupa bahwa setiap proses mencapai keseimbangan itu dibutuhkan peyesuaian entah kekanan atau kekiri, jadi tidak ada benar dan salah, jadi baik proses itu benar ataupun salah, keduanya sama sama dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan.

Sebagai gambaran untuk mempermudah, misalnya : anda hobby sekali makan, anda banyak sekali mencoba berbagai makanan, kebetulan kondisi dan kesempatan anda lebih dibanding orang lain. Dengan uang anda mampu membeli berbagai makanan dari belahan dunia manapun. Anda juga pergi ke pelbagai belahan dunia, anda sudah mencicipi makanan di setiap negara tersebut. Tidak hanya itu anda juga tahu bagaimana proses makanan itu dibuat, anda tahu setiap detil proses, anda juga tahu berbagai bahan yang digunakan. Anda akhirnya juga bisa membuat makanan itu sendiri. Coba perhatikan anda tahu semua seluk beluk masakan dan makanan, anda pasti merasa lebih tahu atau bahkan paling tahu, karena pengetahuan dan keahlian yang anda miliki jarang juga dimiliki orang lain. Pada tahap ini anda sudah menempatkan diri anda di atas orang lain. Pada suatu waktu ketika anda makan bersama orang lain tanpa sadar terlibat dalam pembicaraan makanan. Dalam pembicaraan anda tanpa sadar mengatakan bahwa selera orang itu rendah, orang belum tahu banyak dsb. Lain waktu anda juga menyalahkan cara orang menyajikan dan mengolah suatu makanan. Hal tadi masih sebatas orang per orang, saat yang lain anda masuk dalam masyarakat yang masih sederhana, anda mulai mempengaruhi masyarakat tersebut dengan segala pengetahuan yang anda miliki agar seperti pemahaman anda. Anda tidak lagi menghargai sisi kelebihan dari nilai nilai yang diyakini masyarakat tentang makanan tersebut. Anda mulai memiliki teman atau pengikut yang sepemahaman dengan anda. Anda mulai mendirikan komunitas dan mempunyai tujuan agar orang atau komunitas di luar anda bisa mutlak sama dengan pemahaman anda. Anda ingin agar orang di luar anda berubah menjadi seperti anda, anda tidak memberi ruang orang untuk menyesuaikan pendapat. Anda pada kesimpulan bahwa orang yang tidak sesuai cara anda adalah salah. Hallllooo.................Apa yang contohkan tadi sebetulnya hanya sebuah makanan, tetapi karena ego anda, semua menjadi rumit dan yang nampak hanya perbedaan. Padahal intinya hanya tentang makanan, semua orang makan dan bisa hidup, sudah....selesai. Lalu apa lagi?

Ego datang tanpa anda sadari, seperti apa yang saya ulas tentang cara kerja otak non sadar, disitulah ego bekerja. Ego adalah pendukung setia anda, ego mendorong anda untuk mencapai sesuatu, tanpa ego anda juga tak akan mencapai kondisi tertentu. Ego juga yang menempatkan anda pada posisi tertentu. Ego selalu membandingkan dan mencari perbedaan. Ego membutakan anda untuk membuka peluang orang lain. Ego hanya berpikir dari sisi anda dan orang yang sepemahaman. Ego bukan tidak penting, ego juga tidak salah, hanya andalah pemegang kendali, bukan ego itu sendiri.

Ketika anda mungkin pernah mencapai level pencerahan, bukan berarti anda sudah bisa lolos dari jebakan ego. Pencerahan adalah satu proses yang berkelanjutan, bukan satu tujuan dari spiritualitas. Ketika anda sudah melampau ini justru anda memasuki area kritis, anda bisa menjadi orang suci atau justru menjadi orang sangat jahat. Sudah barang tentu, semakin sulit anda berubah karena memang anda telah berubah.

No comments:

 
;