Wednesday 18 November 2015

DAMPAK MEDITASI MATA KETIGA PART 2



Intuisi sebagai Hasil Meditasi

Intuisi dimunculkan oleh rutinitas meditasi. Saya tidak bisa pakai musik meditasi yg frekwensinya rendah. Saya suka lagu meditasi yg punya frekwensi di mata ketiga. Anda tinggal pejamkan mata saja, dan rasakan kesadaran anda. Rasakan kesadaran anda di titik antara kedua alis mata. Bisa juga dirasakan di tengah batok kepala. Dan itulah yg saya maksudkan dengan meditasi mata ketiga. Sederhana sekali. Macam-macam simbol bisa digunakan di dalam meditasi, termasuk simbol Yesus. Tidak kalah kuat dibandingkan dengan simbol Siwa dan Allah. Semuanya simbol belaka, dan bisa kita rasakan dengan kesadaran kita. Kalau kita diam dan rasakan tanpa prasangka, kita akan bisa tahu rasanya seperti apa.
Yg mungkin paling bisa konek dengan kita adalah simbol Yesus, karena ini manusia juga, sama seperti kita. Beda dengan Siwa dan Allah yg merupakan konstruksi abstrak. Tentu saja anda bisa pakai lagu meditasi apa saja. Bisa tidak pakai lagu apapun. Bisa pakai mantera atau doa, bisa juga tidak. Tinggal meditasi saja, energinya sudah ada disana. Di dalam kesadaran anda. Tinggal anda niatkan saja, anda mau akses energi apa.

Meditasi intinya fokus. Fokusnya apa? Anda bisa ambil titik antara kedua alis mata. Rasakan titik itu. Namanya fokus. Anda rasakan, dan anda nikmati. Itulah meditasi. Bukan mengosongkan pikiran yg tidak mungkin. Tidak mungkin pikiran anda kosong. Kalau pikiran anda kosong, namanya batu. Bukan manusia.

Ada beda pengertian sedikit antara istilah konsentrasi dan fokus, yg perlu dipahami ketika anda semakin mendalami praktek meditasi. Konsentrasi berarti memusatkan pikiran untuk berpikir. Otak anda berjalan mengikuti alur logika sesuai dengan asumsi yg anda pakai.
Fokus tidak begitu. Ketika anda fokus, anda cuma memusatkan kesadaran anda. Terpusat di satu tempat. Utuh. Dan itu bukan berpikir. Bukan berjalan-jalan kesana kemari. Bukan menimbang-nimbang untung rugi. Bukan membayangkan enak atau tidak. Cuma fokus.
Terpusat. Terkumpul.

Meditasi dengan fokus di titik antara kedua alis mata adalah menikmati, bukan ngotot harus benar-benar tertuju seperti melotot di satu titik. Tidak begitu. Saya tidak sadis. Saya selalu bilang, nikmati kesadaran anda yg berada di titik antara kedua alis mata. Itulah meditasi mata ketiga. Malahan lebih longgar lagi, tidak sempit seperti lobang kenikmatan. Anda bisa fokus di puncak kepala, di jidat, di tengah batok kepala. Kenapa? Karena jidatisasi juga otomatis akan jatuh ke mata ketiga anda, yaitu kelenjar pineal. Semua titik tengah di kepala bagian atas, luar maupun dalam, akan otomatis jatuh di kelenjar pineal.

Energi dari cakra sex otomatis menguat, seiring dengan menguatnya cakra mata ketiga anda. Atas kuat bawah kuat. Mau dibawa kemana terserah karena itu barang anda sendiri. Bisa digunakan untuk apa saja. Energi penyembuhan berasal dari cakra sex. Penyembuhan fisik, penyembuhan batin, penyembuhan kesepian, penyembuhan gundah gulana. Energi dari cakra sex adalah libido. Life force. Gairah hidup. Tanpa gairah hidup anda akan duduk tekun.
Duduk terus selama-lamanya. Kita tidak begitu karena kalau bosan duduk kita bisa berdiri, lari-lari dan naik turun. Semakin lama semakin cepat. Kalau bosan bisa melambat. Yg penting enjoy. Anda tidak mutlak harus merasakan apa-apa, yg penting bisa menikmati.
Kalau bisa menikmati artinya meditasi anda sudah berhasil.

Manifestasi dari praktek rutin meditasi mata ketiga bermacam-macam. Ada yg berupa kemampuan penyembuhan fisik, ada yg kemampuan penyembuhan emosional, ada yg berupa kemampuan cari duit, ada yg berupa kestabilan bagi diri sendiri. Ada yg berupa keberanian menjadi diri sendiri. Ada yg cuma satu barokah saja. Ada yg barokahnya berlipat-lipat. Dikira satu lipat, ternyata ada lipatan lagi. Satu lipatan di atas, satu lipatan di bawah. Dan ternyata ada lagi. Kita tidak bisa patok mati. Tidak bisa didogmakan, karena ini gerak alam. Yg jelas, ini dampak dari pergerakan. Anda bergerak, alampun bergerak. Atas bergerak, bawah bergerak.

Secara konkrit, cakra Mata Ketiga di tubuh fisik adalah kelenjar pineal. Dan itulah mata ketiga yg asli. Yg bisa dipegang. Sama saja seperti pikiran atau the mind. The mind tentu saja berada di alam astral, di awang-awang, antah berantah. Tetapi the mind yg asli ada di alam fisik, namanya otak atawa the brain. Bisa dipegang juga. Fisiknya bisa dipegang, fungsinya tidak.

Menggunakan mata ketiga sebenarnya cuma kemampuan biasa saja, sama seperti kita menggunakan kemampuan otak untuk berpikir. Tanpa perlu mengerti Brain Science, kita sudah bisa berpikir, sudah bisa kultivasi gelombang otak, sudah bisa menikmati segala macam fungsi dari otak. Dan sudah bisa juga membuang segala macam belief system yg tidak perlu.
Selain Cakra Mata Ketiga, tentu saja ada cakra-cakra utama lainnya. Cakra Tenggorokan adalah pusat komunikasi kita. Otak cuma memproses lewat impressi, kesan, yg dibawa oleh panca indra, tetapi semuanya tak berguna bila tidak bisa dikomunikasikan. Komunikasi adalah fungsi dari Cakra Tenggorokan. Dengan kata lain, ini pusat intelektualitas, kecerdasan. Yg bisa melihat pembeda dan penyama. Apa bedanya, dan apa samanya?
CakraTenggorokan mengkomunikasikan apa yg bisa dikomunikasikan. Cakra Mahkota lain lagi, cenderung membuat blank, suwung, diam saja dan bengong. Melihat semua ternyata cuma datang dan pergi. Penyeimbang Cakra Mahkota adalah Cakra Dasar. Cakra Dasar bisa jadi simbol ikhlas dan pasrah.

Ada beberapa tradisi, bahkan di India sendiri, yg tidak menggunakan Cakra Mahkota. Saya sendiri bersikap biasa terhadap Cakra Mahkota. Dalam perjalanan spiritual saya, tidak pernah saya berikan perhatian khusus. Dari Cakra Gerbang Alam Semesta, saya langsung turun ke Cakra Mata Ketiga. Karena saya merasa semua fokus yg letaknya di kepala bagian atas otomatis akan jatuh di kelenjar pineal, yaitu kelenjar yg letaknya paling tinggi di tubuh kita. Di atas kelenjar pineal tidak ada kelenjar lain lagi.

Lalu apa gunanya Cakra Mahkota dan Cakra Gerbang Alam Semesta? Gunanya banyak, bisa untuk patokan ketika kita mencanangkan sesuatu di dalam pikiran kita. Bisa bilang kepada diri sendiri, bahwa energi tubuh akan naik sampai Cakra Mahkota, dan setelah itu akan turun lagi ke bawah menjadi hujan prana. Itu bisa. Dan caranya lewat niat. Niat itu bisa dipakai oleh semua orang, terutama oleh mereka yg merasa kesulitan visualisasi atau membayangkan. Tidak semua orang bisa visualisasi, tetapi semua orang bisa berniat. Cukup pakai niat.

Saya merasa meditasi di Cakra Mata Ketiga merupakan apa yg tersirat dari pengajaran di Candi Sukuh. Terdapat relief penis dan vagina yg terletak di lantai gerbang masuk menuju Candi Sukuh, di lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah. Gerbangnya sempit sekali, dan persis di tengah gerbang, di lantai, terukirlah relief itu. Pertama-kali melihat, saya tidak menyadari bahwa itu vagina dan penis, maklumlah relief itu terletak di atas lantai, diinjak-injak, dilewati oleh semua yg keluar masuk candi.  Artinya apa? Artinya, bahkan manunggaling kawula gusti juga harus tidak dianggap luar biasa. Dianggap hal yg profan atau biasa saja, bukan sakral. Kalau sudah lewat itu barulah bisa jadi diri sendiri.

Relief "porno" ini berada di gerbang paling luar dari Candi Sukuh. Gerbang sempit yg diapit oleh dua tembok simetris. Di Bali namanya candi bentar. Candi Sukuh adalah candi yg puncaknya seperti terpapas. Seperti piramida terpotong. Menurut saya, denah candi ini mengikuti tubuh manusia. Seperti manusia tidur terlentang, dengan kepalanya sebagai candi terpotong itu.

Kenapa? Karena di depan candi yg terpotong itu bisa dilihat satu candi kecil yg letaknya agak ke pinggir kiri. Saya bilang itu simbol dari jantung. Candi utama simbol dari kepala, ada juga candi yg menjadi simbol jantung. Dan, tentu saja, candi bentar atawa gerbang itu melambangkan alat kelamin. Mungkin ini aliran Buddha esoteris.

Menurut saya, Candi Sukuh mengajarkan kultivasi tubuh manusia. Yg jelas digunakan: Cakra Sex, Cakra Jantung dan Cakra Mata Ketiga. Kalau dilihat dari denah pengaturan candi-candi disana, itulah tiga cakra utama yg mereka pakai. Kenapa Cakra Sex begitu kuat ditampilkan di Candi Sukuh? Karena cakra itu merupakan penyeimbang dari Cakra Mata Ketiga.
Nantinya sex akan ditinggalkan, dan yg bertahan terus cuma intuisi yg berasal dari Cakra Mata Ketiga. Sex itu naluri, mata ketiga itu intuisi. Jalannya tidak langsung ke atas, tetapi harus ke bawah dulu. Setelah nge-sex barulah meditasi. Candi yg terpotong itu tidak ngawur, ada maksudnya. Itu simbol dari kepala manusia yg dipotong bagian atasnya, sehingga terbuka. Setelah terbuka, barulah terlihat kelenjar pineal. Mata ketiga yg asli.

Jadi, intuisi adalah pengertian yg muncul begitu saja di dalam pikiran kita, kita tahu bahwa kita tahu. Walaupun orangnya sumpah, kita akan tahu bahwa dia bohong. Walaupun dia tidak mau bicara, kita akan tahu apa isi pikirannya. Apa yg bisa langsung kita tahu itulah yg dimaksudkan dengan intuisi.

Hipnotis lain lagi, dan jenisnya ada macam-macam. Hipnotis yg dilakukan dengan seijin orangnya namanya hipnotherapi, gunanya untuk penyembuhan berbagai macam penyakit, baik yg asli berasal dari virus maupun dari pikiran orang itu sendiri yg destruktif. Pikiran yg merusak, termasuk delusi atau waham. Penipuan diri sendiri.

Setahu saya, meditasi bukanlah prasyarat mutlak bagi seorang praktisi hipnotherapi. Seorang hipnotherapist cukup melatih kemampuan dirinya untuk rileks dan menurunkan gelombang otaknya sendiri ke level alpha dan theta, yg gunanya untuk menginduksi gelombang otak pasiennya ke gelombang otak yg sama, dan lalu memberikan berbagai macam sugesti yg diharapkan akan bisa membantu penyembuhan.

Seharusnya begitu, tapi kenyataannya tidak. Saya merasa para hypnotherapist tidak bisa menurunkan gelombang otak pasien. Kebanyakan tidak bisa. Semuanya masih berada di gelombang otak beta atau frekwensi melek penuh. Kalaupun tekniknya bekerja, hypnotherapi menggunakan berbagai macam akal untuk mengunci jalan pikiran pasien sehingga tidak kembali ke kebiasaan jelek yg ingin dibuang.

Penyembuhan total dan langsung merupakan suatu pengecualian, dan sangat wajar bagi teknik hipnotherapi untuk digunakan berulang-ulang sampai hasil yg diinginkan tercapai. Ada juga kemungkinan bahwa hasil yg telah tercapai akhirnya hilang begitu saja karena ternyata sugesti yg diberikan oleh hipnotherapist kalah kuat dengan sugesti yg diberikan oleh si pasien terhadap dirinya sendiri.

Ada hipnotherapist yg bisa melakukan regressi ke kehidupan masa lalu atau past life. Masalah di kehidupan sekarang bisa ditelusuri sebagai berasal dari kehidupan masa lalu. Sayangnya, tidak semua orang bisa diregressi. Kalaupun bisa, apakah benar sesuatu yg dilihat oleh pasien sebagai kehidupan masa lalu itu benar-benar ada? Yg jelas, kita cuma akan di- regressi ke dalam pikiran kita sendiri, dan yg muncul juga cuma simbol-simbol belaka. Dan belum tentu si hipnotherapist bisa mengartikannya, sehingga bisa saja akhirnya terjadi penumpukan takhayul yg tidak mencerdaskan.

Pada pihak lain, yg secara salah kaprah dikenal sebagai kejahatan hipnotis sebenarnya bukanlah hipnotis melainkan gendam. Gendam dilatih dengan cara konsentrasi pada cakra solar plexus ke bawah. Orang yg mengumpulkan energi gendam bisa menghipnotis korbannya untuk memberikan uang, dll. Itu gendam dan bukan hipnotis karena yg digunakan adalah tenaga yg kuat sekali dan berasal dari cakra solar plexus ke bawah. Ini energi naluri dan bukan energi intuisi. Naluri seseorang yg kuat tentu saja bisa mempengaruhi orang lain yg pikirannya melayang dan tidak fokus.

Kalau kita rutin meditasi di cakra mata ketiga, kita tidak akan terpengaruh dengan segala macam gendam. Segala macam hipnotherapi juga tidak akan berpengaruh. Segala teknik rekayasa yg menggunakan kombinasi gendam dan hipnotherapi seperti dipraktekkan di berbagai pelatihan juga tidak akan mempan.

Sebaliknya, dengan meditasi rutin di cakra mata ketiga kita akhirnya akan sadar bahwa kita bisa memilih apa yg kita inginkan dalam hidup. Tanpa perlu membuang uang mahal-mahal buat pelatihan yg menggunakan segala macam teknik rekayasa, kita akan tahu dengan sendirinya apa yg sebenarnya kita mau, dan kita akan pilih apa yg kita mau dengan sadar.

Meditasi saya tetap sama dari dulu sampai sekarang, yaitu merasakan diri sadar. Sadar karena memang sadar, biasanya di titik antara kedua alis mata yg lebih dikenal sebagai Cakra Ajna, Cakra Mata Ketiga atau Mata Siwa. Tapi bisa juga diniatkan untuk fokus pada cakra lainnya, misalnya Cakra Solar Plexus, Cakra Gerbang Alam Semesta, Cakra Jantung, dll. Kata kunci disini adalah niat. Diniatkan untuk menstabilkan cakra tertentu, sedangkan fokus kesadaran ketika meditasi tetap saja di Cakra Mata Ketiga.

Dan saya berkesimpulan bahwa non fokus itu fokus juga, karena ada orang yg meditasi dengan kiat tanpa fokus. Saya tahu ada orang yg tidak logis, mempertahankan pendapat untuk meditasi tanpa fokus, tanpa tahu bahwa tanpa fokus juga merupakan suatu bentuk fokus.
Fokus untuk tidak fokus.

Getaran suara yg bisa mempengaruhi tubuh manusia dan gelombang otak bukanlah delusi. Itu fakta. Sama saja seperti kegelapan bisa mempengaruhi kerja kelenjar pineal di kepala kita untuk memproduksi hormon melatonin. Sama saja seperti wangi yg harum bisa menurunkan gelombang otak kita, dan kita merasa tenang. Tanpa kita perlu percaya, itu akan terjadi.
Memang alamiah.

Tidur lelap tentu bisa menurunkan gelombang otak juga. Tapi meditasi bukanlah tidur lelap, melainkan menyatukan alam sadar dan alam bawah sadar. Tetap sadar walaupun gelombang otak rendah sekali. Bahkan tanpa kepercayaan tertentu, meditasi akan bisa membawa banyak manfaat. Para filsuf yg atheist itu juga meditasi, walaupun mereka tidak menyebutnya sebagai meditasi.

Ini hal psikologikal biasa. Kalau tidak ada konflik antara alam sadar dan alam bawah sadar, maka banyak hal bisa berjalan lancar. Sinkron. Non konflik terjadi dalam gelombang otak rendah. Rasanya memang beda, tidak sama dengan kesadaran kita dalam gelombang otak melek atau Beta. Gelombang otak rendah adalah rahasia doa dan meditasi. Itu juga rahasia keampuhan ritual-ritual masa lalu dan masa sekarang. Cuma hal gelombang otak rendah.
Tetap sadar dalam gelombang otak rendah.

Walaupun kita sudah masuk meditasi mendalam, gelombang otak Theta, tetap masih ada satu gelombang otak berbeda dimana pikiran kita bisa tetap fokus. Jauh lebih fokus daripada gelombang otak Beta, namanya Gamma. Jadi, setidaknya ada dua gelombang otak berbeda dalam saat bersamaan. Dengan kondisi ini bisa diperintahkan terjadinya penyembuhan. Ini gelombang otak kun fayakun yg lebih lengkap.
Gelombang otak Gamma adalah fokus, fokus, dan sekali lagi fokus. Fokus di cakra mata ketiga. Siap setiap saat untuk digunakan. Melempar panah asmara, membalikkan tendangan penjuru. Menangkal santet, mengirim pelet. Semuanya dilakukan dengan fokus di cakra mata ketiga. Dan kalau diukur dengan alat ukur frekwensi gelombang otak, akan tampak berbeda. Lebih cepat dibandingkan gelombang otak sadar biasa, yaitu gelombang otak Beta. Gamma adalah gelombang yg lebih melek total daripada orang melek biasa. Pada pihak lain, napas sudah melambat, dan menikmati segalanya datang dan pergi. Menyatu dengan alam semesta.
Meditasi mata ketiga secara rutin akan memunculkan intuisi anda. Anda akan bisa tahu langsung, bukan hanya tentang hal spiritualitas, tetapi yg lebih nyata. Apa yg harus dilakukan di pekerjaan. Di keluarga. Dalam hubungan antar pribadi. Semuanya muncul begitu saja, tanpa anda perlu bersusah-payah mencari tahu. Saya sudah mengalaminya. Anda juga bisa.
Caranya cuma satu, praktekkan sendiri. Kalau anda tidak meditasi, bagaimana kesadaran anda bisa mengolah begitu banyak data dalam waktu begitu singkat? Bagaimana pikiran anda mau diupgrade ke level lebih tinggi? Komputer saja selalu diupgrade, masa otak anda kalah? Anda sudah lahir dengan label alamiah yg bunyinya "Otak Inside". Ada otaknya, dan di tengah otak ada kelenjar pineal. Cakra mata ketiga yg asli. Dikultivasi lewat meditasi mata ketiga.

Jadi, jelaslah bahwa meditasi mata ketiga tidak lain dan tidak bukan cuma penurunan frekwensi gelombang otak. Gelombang otak kita turun dalam waktu yg sesingkat-singkatnya, menggunakan trik permainan bola mata. Tarikan napas kita akan semakin lama semakin perlahan, dan itu di-induksi oleh bola mata kita yg menatap terus ke arah atas, dengan kelopak mata setengah terpejam. Itu cara tercepat untuk menurunkan gelombang otak. Anda bisa saja menurunkan gelombang otak anda dengan cara memperhatikan napas. Tapi saya tidakpakai cara itu. Saya suka cara yg paling sederhana, paling cepat, dan paling bisa dinikmati.

Saya bahkan tertawa untuk menurunkan gelombang otak orang. Itu teknik attunement saya. Memberikan penyelarasan frekwensi meditasi. Semakin gelombang otak turun, rasanya semakin blank. Melihat seperti tidak melihat. Tertawa tanpa tahu apa yg ditertawakan. Bicara tanpa tahu apa yg dibicarakan. Kalau saya teruskan bicara, maka gelombang otak saya akan turun terus, mencapai frekwensi Theta dan bahkan Delta, yaitu frekwensi otak tidur lelap.
Tapi tetap melek dan sadar. Yg mendengarkan saya bicara juga tetap melek dan sadar. Itulah frekwensi kun fayakun. Anda tinggal ucapkan saja apa yg anda inginkan, dan tinggal ditutup dengan ucapan amin.

Kalau saya mengajarkan anda pegang hati, dunia anda akan terbalik. Anda akan butuh pegangan. Mutlak perlu pegangan dari luar karena hati anda tidak bisa berpikir, cuma bisa merasakan. Anda bisa peroleh pengertiannya lewat intuisi anda sendiri. Intuisi adalah pengetahuan yg muncul begitu saja di dalam pikiran anda, tanpa perlu berpikir lagi.
Merupakan buah dari praktek meditasi rutin. Nama lainnya adalah wisdom, hikmat, hidayah. Intuisi, hikmat atau hidayah tidak bisa muncul kalau anda fokus di hati. Fokuslah di kepala ketika anda meditasi, maka hidayah anda tidak akan putus-putusnya. Muncul sendiri dari dalam kepala anda seperti air yg mengalir.

Apa yg anda lihat merupakan terjemahan otak anda terhadap apa yg ada di luar anda secara fisik dan bisa terdeteksi oleh mata anda. Mata fisik anda detektor. Cuma mendeteksi saja. Apa yg terdeteksi dikirimkan ke otak, dan diterjemahkan menjadi gambar-gambar. Bentuk aslinya belum tentu seperti yg kita lihat. Kita lihat apa yg kita lihat karena kita punya organ mata dari jenis manusia.

Di hati juga ada otaknya, kata seorang teman. Itu benar. Tetapi otak yg ada di hati itu mengikuti otak yg ada di kepala. Hati disini maksudnya jantung, tentu saja. Bukan hati sebagai liver yg letaknya di bagian bawah tubuh kita, melainkan organ yg berada di rongga dada. Orang Indonesia bilang namanya hati, sebenarnya jantung. Jantung memang memiliki kemampuan mengolah energi kesadaran juga, bahkan jarak jangkauannya lebih besar dibandingkan listrik yg keluar dari otak yg adanya di kepala. Tetapi, yg orang tidak sadari, adalah kenyataan bahwa apa yg diolah dan dipancarkan oleh jantung berasal dari otak. Otak mengolah data yg kemudian dikirimkan ke jantung. Setelah itu barulah jantung beraksi, memancarkan sinyal-sinyal positif atau negatif.

4 comments:

Yaaaaa said...

Banyak sekali bacot tinggal langsung caranya ngga bisa?

Chasan Netpreneur said...

🤣🤣

Astral.projection said...

Maap utk masalah menyinggung tuhan yg abstrak itu bukan urusan anda. Agama adalah kepercayaan.
Saran sy, kalo emg mau mengenal dunia spritual lebih jauh, baiknya cari guru spritual yg paham dan punya keyakinan pada agamanya. Ditakutkan hasilnya malah menyimpang seperti penulis artikel ini.
Satu lagi, artikel ini panjang tapi gak ada intisarinya. Maap.

Agung Fahrezy said...

Copas wkwk.

 
;